Ulus Pirnawan, tingkatkan produksi penuhi kebutuhan pangan di tengah wabah Covid 19

By Admin


nusakini.com - Mewabahnya virus corona (Covid-19) di Indonesia pada khususnya dan dunia pada umumnya tentunya berdampak pada berbagai sektor kehidupan. Adanya himbauan untuk sekolah dari rumah dan bekerja dari rumah merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk menekan

penyebaran Covid 19.  

Satu pekan sudah himbauan untuk membatasinya aktifitas di luar rumah diterapkan di masyarakat, banyak masyarakat yang mempersiapkan stok bahan pangan di rumahnya. Untuk menjamin kesediaan stok pangan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus memotivasi dan mendorong petani untuk tetap berproduksi. 

Salah seorang duta pengusaha pertanian milenial, Ulus Pirnawan yang juga ketua Gapoktan Wargi Panggupai Lembang Jawa Barat mengungkapkan bahwa ia dan rekan-rekan anggota kelompoknya tetap berproduksi ditengah-tengah hiruk pikuknya wabah Covid 19.

"Kami tetap menanam dan memanen sayur mayur seperti buncis, selada, cabai, tomat, timjn, sawi, bayam jepang, brokoli dan lainnya. Bahkan saat ini produksi kami meningkat sekitar 30%, hal ini dikarenakan permintaan akan kebutuhan pangan khususnya sayuran meningkat. Setiap hari kami masih mengirim sayuran untuk memenuhi Toko Tani Indonesia (TTI) selain memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Selain sayuran kami kan jg memproduksi tahu, kami bisa memproduksi dua kali lipat dan selalu habis dalam sehari. Tentunya kami tidak mengambil peluang keuntungan lebih dengan menaikan harga pada kondisi saat ini, harga yang kami berikan pastinya harga petani yang sangat bersahabat", ungkap Ulus. 

Khusus untuk ekspor baby buncis dan buncis super saat ini memang sedang ada penurunan dalam segi jumlah, biasanya dalam satu hari Ulus bisa mengekspor dua ton saat ini hanya satu ton. Hal ini karena adanya kebijakan dari negara tujuan untuk komoditi ekspor seperti Malaysia. "Saat ini kami masih mengekspor baby buncis ke Singapura tetapi jumlahnya berkurang karena jadual pengiriman oleh pihak ekspedisi yang tadinya sehari dua kali saat ini hanya satu kali", tambahnya.

"InshaAllah kami tetap akan berjuang membantu masyarakat, karena kami petani kami akan memproduksi bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Masyarakat tidak perlu takut dan melakukan panic buying untuk memenuhi kebutuhan pangan. Kami para petani akan terus menaman dan memproduksi bahan pangan yang bermutu dan berkualitas bagi seluruh masyarakat. Jangan panik, tetap waspada dan jaga kesehatan dengan mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan segar", pesan Ulus. (lely)